Pages

Rabu, 06 Maret 2013

Mengenal ‘isi’ sebuah Bank



Anda pasti pernah pergi ke sebuah bank, baik itu sedang membuka tabungan baru, menabung atau keperluan lain. Hal-hal tersebut adalah yang biasa dilakukan oleh nasabah bank. Namun ternyata proses-proses yang terjadi di dalam bank itu sendiri ternyata lebih dalam dan lebih luas. Bank merupakan aktor penting yang ada disuatu negara karena dengan adanya bank perputaran uang disuatu negara tersebut tidak akan terjadi.
        Pernahkah Anda berfikir darimana bank mendapatkan keuntungan? Apakah dengan menampung uang masyarakat maka mereka mendapatkan keuntungan? Ternyata jawabannya tidak. Perhatikan tabel berikut!


            Tabel diatas menunjukkan darimana bank mendapatkan uang (source of fund, yang dirangkum dalam liabilities) dan bagaimana bank menkonversikan uang tersebut menjadi keuntungan sehingga memiliki kekayaan (Asset). Jelas sekali bahwa bank mempunyai keuntungan ketika total Asset lebih besar dari Liabilities. Sekarang akan saya jelaskan secara lebih rinci bagian-bagian dari Liabilities dan Asset. Oke! Kita mulai dari Liabilities.
1.Deposito
            Deposito ini bersifat public yang artinya setiap orang bebas memilikinya. Berikut adalah macam-macam deposito:
-Time Deposito (Deposito)
            Ya! Bentuk dari time deposito adalah deposito itu sendiri. Deposito itu dapat berjangka waktu 1,3,6,12, dan 24 bulan sehingga uang deposito baru dapat dicairkan ketika telah jatuh tempo tersebut.
-Saving Deposit (Tabungan)
            Anda pasti sudah paham sekali dengan tabungan. Jadi yang akan saya jelaskan disini adalah konsep dari Law Large Number. Konsep tersebut secara kasarnya dapat dikatakan bahwa bank akan memilih memakai uang misal 1.000.000 yang diambil dari 1000 nasabah dengan saldo masing-masing 1000 daripada memakai uang 1.000.000 dari hanya 1 nasabah sebagai “modal” untuk menyediakan kredit/loan/pinjaman untuk masyarakat. Kenapa hal itu bisa terjadi? Hal tersebut disebabkan karena untuk meminimumkan Resiko. Resiko disini diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan uang nasabah. Misal bank memilih yang 1.000.000 dari 1 nasabah, tingkat resiko 1 nasabah itu ingin mengambil kembali uang 1.000.000 adalah besar jika dibandingkan dengan 1000 nasabah dengan saldo masing-masing 1000 karena tidak mungkin 1000 nasabah akan menarik kembali uangnya secara bersamaan.
-Demand Deposito (Giro)
            Giro terbagi menjadi 2 yaitu Bilyet Giro dan Giro itu sendiri. Keduanya sama-sama berbentuk cek (bukan uang fisik) yang bernilai seperti uang fisik. Perbedaannya terletak pada proses pemindahan uangnya. Kalau bilyet giro adalah pemindahan uang yang terjadi antar rekening orang-orang yang namanya tertera pada bilyet giro. Sedangkan giro adalah cek yang bisa dipakai untuk melakukan transaksi atas pembelian suatu barang antara 1 orang dengan orang lain. Namun transaksi tersebut tidak bisa dicairkan secara tunai oleh orang yang menerima cek. Cara mencairkannya adalah dengan memasukkannya ke rekening orang yang mendapatkan cek.

2. Securities
            Securities ini contohnya adalah obligasi. Disebut securities karena tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memiliki obligasi. Obligasi dapat diartikan sebagai pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
3.Capital
            Capital ini juga bersifat pribadi sama seperti securities. Perbedaannya adalah Penjabarannya terbagi menjadi 3, yaitu:
-Stock
            Stock berupa jumlah saham yang dipasarkan dipasar modal sehingga orang lain dapat membeli saham tersebut yang artinya memiliki sebagian kepemilikan dari bank tersebut.
-Modal Disetor
            Setelah saham dipasarkan di pasar modal, maka pemilik saham menyetorkan modalnya untuk bank beroperasi (modal disetor). Hal inilah yang digunakan bank untuk menjalankan operasinya mencari keuntungan dengan memberikan kredit/pinjaman kepada orang lain.
-Laba ditahan
            Setelah mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan ditahan dan sebagian akan dibagikan kepada para pemilik saham. Istilah ini yang disebut dengan laba ditahan.

            Hal terpenting yang patut dicermati adalah pada bagian Capital yaitu modal disetor. Inilah modal bank yang akan digunakan untuk meminjamkan kredit pada orang lain. Dalam kasus modal disetor ini berlaku sebuah aturan LDR. Untuk mengetahui aturan tersebut maka perhatikan contoh berikut:
            Jika sebuah bank mendapatkan uang 100jt dari hasil modal disetor maka bank tersebut berhak meminjamkan uang 100jt tersebut dengan Bunga 10%. Jadi, bank tersebut dapat memperoleh keuntungan maksimal sebesar 110jt.

#Giro  
Hal lain yang menarik pada bank adalah Giro. Sistem giro ternyata cukup kompleks. Untuk mengetahui sistem dari giro tersebut perhatikan contoh berikut!



Ali mempunyai Giro pada bank siti sebesar 100jt. Ali ingin membayar transaksi pembayaran barang kepada Atun sebesar 10jt. Akhirnya Ali memberikan sebuah cek bernilai 10jt kepada Atun. Pada kasus ini tidak serta-merta giro Ali berkurang 10jt, Giro Ali tetap 100jt. Hal inilah yang disebut penggandaan (multipliers). Penggandaan tersebut berupa cek dari Ali yang memiliki nilai uang.
Cek sebesar 10jt tersebut tidak lantas dapat dicairkan begitu saja oleh Atun. Kebetulan Atun mempunyai tabungan pada bank najib. Sehingga Atun memberikan cek tersebut kepada bank najib yang akan mencairkan cek tersebut dan menambahkan 10jt tersebut ke rekening Atun. Dari sini muncul pertanyaan, bagaimana mengkomunikasikan pengurangan giro 10jt pada giro Ali di bank siti dan memindahkan uang 10jt tersebut ke bank najib untuk rekening Atun? Ternyata proses tersebut membutuhkan pihak ke 3 yaitu Bank Indonesia (BI).
Hal yang perlu dicermati untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan mengetahui simpanan wajib dari bank-bank yang ada di Indonesia terhadap Bank Indonesia. Simpanan wajib tersebut berjumlah 8% dari total Deposit (Time deposit, Saving deposit, dan demand deposit). Fungsi dari simpanan tersebut adalah untuk likuiditas dan kliring. Likuiditas berguna untuk mengetahui kondisi keuangan bank tersebut. Jika simpanan wajib tersebut kurang dari 8% maka bank tersebut harus dilikuidasi (ditutup). Untuk mengetahui lebih detail kaitan mengenai Giro dengan simpanan wajib 8%, perhatikan ilustrasi berikut.



Misal simpanan wajib 8% bank najib dan bank siti di BI adalah sebesar 30jt. Otomatis simpanan wajib bank siti di BI akan berkurang 10jt dan simpanan wajib bank najib akan bertambah 10jt. Sedangkan pada sisi bank siti simpanan wajib di bank BI nya berada pada sisi Asset, sehingga untuk mem-balance-nya adalah dengan mengurangi masing-masing 10jt pada Asset dan Liabilities.
            Hal yang sama juga terjadi pada sisi bank najib, sisi Asset dan Liabilities masing-masing juga ditambah 10jt. Nah! Agar bank BI mengetahui bahwa simpanan wajib siti berkurang dan simpanan wajib najib bertambah adalah melalui surat yang bernama nota debet keluar dan nota debet masuk. Nota debet keluar berfungsi untuk menambah simpanan wajib pada bank BI. Nota debet keluar diserahkan oleh bank najib kepada bank BI berdasarkan pencairan cek. Sedangkan nota debet masuk diserahkan bank BI kepada bank siti. Nota debet masuk berfungsi untuk mengurangi simpanan wajib berdasarkan pengurangan giro berupa cek.
#Sistem Kliring          
Yak! Ilustrasi diatas hanya menyatakan 1 perputaran akibat pencairan cek yang diberikan oleh Ali kepada Atun. Bagaimana jika banyak transaksi? Ternyata pada bank BI berlaku sistem kliring. Apa itu sistem kliring? Untuk mengetahuinya perhatikan ilustrasi berikut!




Gampangnya sistem kliring adalah penghitungan +- simpanan wajib suatu bank pada bank BI akibat transaksi-transaksi seperti pencairan cek. Kliring dilakukan selama durasi 2 minggu. Hasilnya jika + maka disebut menang kliring yang artinya simpanan wajib suatu bank akan bertambah. Namun jika hasil penghitungan – maka disebut kalah kliring yang artinya simpanan wajib suatu bank akan berkurang.
Misal jika setelah 2 minggu simpanan wajib suatu bank kurang dari 8% total deposit maka bank itu harus dilikuidasi karena hal tersebut merupakan sebuah aturan dari bank BI.

#Call Money
            Namun jika setelah 2 minggu simpanan wajib bank benar-benar kurang dari 8% maka bank tersebut bisa melakukan Call Money. Call money berarti meminjam simpanan wajib pada bank lain yang simpanan wajibnya lebih besar dari 8% untuk menyelamatkan banknya agar tidak dilikuidasi. Namun Call money tersebut banyak mempunyai kerugian terutama disisi bank yang menggunakan call money. Kerugiannya adalah bunga yang dibayar per malam padahal besar bunganya adalah per tahun.
            Dari sini dapat muncul pertanyaan, bagaimana bank itu mengetahui secara cepat kondisi simpanan wajibnya dan kondisi simpanan wajib bank lain? Hal tersebut bisa terjawab karena adanya RTGS (Real Time Gross Settlement).  RTGS merupakan sistem informasi yang ada di masing-masing bank yang terkoneksi ke sistem yang ada di BI. Sifat dari sistem tersebut adalah real time yang artinya jika terjadi pertukaran uang antar bank tersebut hasilnya dapat langsung dilihat.



#Kesimpulan
Setelah mengetahui “isi” lebih dalam tentang bank pada akhirnya kita mengetahui bahwa proses-proses dalam bank sangat kompleks dan luas. Namun untuk mendapatkan keuntungan utama, bank biasanya meminjamkan uang dalam bentuk kredit kepada orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan tetap mempertahankan simpanan wajib 8% di BI. Perhatikan contoh berikut!


Gambar diatas mengindikasikan keuntungan dari bank yang didapat dari:
Profit (TL) = I2-I1 dimana I2 merupakan “usaha” yang dilakukan bank dengan meminjamkan uang kepada orang lain dalam bentuk kredit dan I1 merupakan modal bank. Untuk memaksimalkan jumlah keuntungan maka bank memiliki sistem penunjang keputusan (SPK) yang mana dapat mensimulasikan berapa jumlah modal (deposit, securities, dan capital) agar Loan yang dihasilkan dapat maksimal dengan tetap mempertahankan likuiditas agar bank tersebut tidak dilikuidasi. Proses perancangan simulasi SPK tersebut merupakan tugas dari orang-orang bagian Sistem Informasi (SI).


0 komentar:

Posting Komentar